Friday, 28 August 2015

Sejarah Islam


Asal Usul Peradaban Islam

Petunjuk yang diberikan Tuhan kepada Adam merupakan bentuk paling awal dari agama. Adam dan keturunannya diberi kebebasan penuh untuk memilih apakah mau tunduk mengikutinya atau menentang serta mendustakannya. dari sini kita tahu Asal Usul Agama (Bukti Sejarah Kehidupan Adam Manusia Pertama). Orang orang yang mengikuti petunjuk disebut muslim (artinya tunduk, patuh, berserah diri mengikuti aturan Tuhan) sedangkan orang yang tidak mengikuti disebut kafir (artinya menolak, mengingkari atau mendustakan) Pada saat itu Adam, Hawa dan anak keturunannya menerima dan mengikuti petunjuk yang diterimanya dari Tuhan, sementara Iblis tetap tidak mau mengikuti bahkan terus saja berusaha mempengaruhi anak cucu Adam untuk menentang aturan yang ada dalam petunjuk Tuhan tersebut.
Jadi agama merupakan petunjuk Tuhan kepada manusia agar manusia tahu apa yang mesti dikerjakannya semasa di dunia, sehingga kelak bisa selamat kembali kepada Tuhannya. Ketika petunjuk yang diturunkan Tuhan itu disalin ke dalam tulisan, menjadi sebuah buku, maka buku itulah yang disebut  Kitab Suci. Bentuk yang lebih sederhana dari sebuah kitab biasa disebut sukhuf atau lembaran-lembaran. Diantaranya yang terkenal adalah sukhuf Ibrahim dan sukhuf Musa. Sedangkan Kitab Suci yang disebutkan di dalam Quran adalah Taurat Musa, Zabur Daud, Injil Isa dan Quran.
 Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah.
Pada abad ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

Pengertian, Jenis Dan Unsur-Unsur Drama

Pengertian Drama 
Drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan berprilaku. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud diperankan oleh aktor atau tokoh yang memainkannya. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung.Budianta, dkk (2002) Drama merupakan genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskahatau teks drama. pengertian drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak.

Dalam penokohan, ada tokoh yang berperan sebagai antagonis yaitu tokoh yang menentang tokoh protagonis atau biasa disebut dengan tokoh yang berlakon jahat) ; protagonis yaitu tokoh utama dari cerita yang diangkat atau biasa disebut tokoh yang baik) dan tritagonis yaitu tokoh atau peran pembantu baik antagonis ataupun protagonis.Banyak hal yang harus dilakukan para pemeran drama salah satunya adalah latihan peran. Adapun latihan - latihan yang dimaksud antara lain : latihan gesture ( gerakan wajah, tangan, kaki yang sesuai naskah), sikap, dialog, artikulasi yang pas, ekspresi wajah,  gerakan tubuh, blocking atau perpindahan dari tempat yang satu ke tempat yang lain dan masih banyak lagi latihan yang harus dipersiapkan secara matang oleh para pelaku drama.


Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
  • Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
  • Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
  • Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
  • Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  • Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  • Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.

Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:

  • Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
  • Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
  • Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
  • Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang. 
  • Drama moderen: drama yang pementasannya menggunakan naskah
  • Drama tradisional: drama yang pementasannya tidak menggunakan naskah 
 
Unsur-unsur Drama
Unsur drama ada dua yaitu unsur yang menjadikan drama itu ada.Unsur Ekstrinsik sebuah drama dan unsur Intrinsik sebuah darama.Unsur ekstrinsik drama yaitu unsur yang membangun dari luar drama itu, misalnya meliputi biografi pengarang drama yaitu, pendidikan pengarang, budaya pengarang, agama pengarang, kehidupan sossial pengarang dan sebagainaya.Yang lebih di domanankan pada si pengarang. Sedangkan unsur Intrinsik ialah unsur yang membangun dari  dalam drama itu sendiri misalnya, tema drama, latar atau setting drama, tokoh dan penokohan, alur cerita sebuah drama, dan amanat yang disampaikan dlam dram.

  •  Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
  •  Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita   drama
  • Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
  • Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
  • Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
  • Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama atau pristifa yang terjadi dalam cerita drama tersebut.

 



Bottom Ad Slot (728x90)

Powered by Blogger.

 

© 2013 Taufik Al-Bukhori. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top